Gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dituding telah melakukan penistaan agama. Pernyataannya mengenai surah Al Maidah 51 saat berkunjung ke Kepulauan Seribu, dinilai telah menyakiti hati semua umat muslim.
Di beberapa kesempatan, pria yang akrab disapa Ahok ini sudah meminta maaf atas pernyataannya tersebut. Dia mengaku tidak mungkin menghina atau melecehkan agama lain, terutama Islam. Alasannya, Ahok memiliki ibu angkat, (almarhum) Misribu Andi Baso Amier binti Acca yang bergama Islam.
Dia menceritakan bagaimana caranya menghormati ajaran agama Islam. Ahok mencontohkan saat pemakaman ibu angkatnya.
"Orang ibu angkat saya Islam. Sampai kuburin, mandiin kalau keluarga kita Islam saya tungguin. Bahkan saya ke kuburan sama kakak-kakak saya itu diwajibkan untuk buka sepatu. Tentu saya juga harus menghargai kepercayaan itu," katanya di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11).
"Saya buka sepatu. Tanpa kaos kaki ke kuburan keluarga saya yang muslim. Jadi bagaimana mungkin saya menghina," tambahnya.
Untuk diketahui, ibu angkat Ahok yang bernama Misribu Andi Baso Amier binti Acca adalah seorang wanita asal Bugis yang mengurus Ahok selama menempuh pendidikan di Jakarta. Peran Misribu begitu besar di dalam kehidupan Ahok. Dia rela meninggalkan beberapa pekerjaannya saat mengantar ibu angkatnya ke tempat peristirahatan terakhirnya pada 16 Oktober 2014.
Ahok pernah menceritakan sosok ibu angkatnya itu. "Jadi, dulu, bapak saya itu kan berteman banyak sama orang Bugis. Ibu Misribu juga orang Bugis. Bapak saya berteman sama suaminya, Andi Baso Amir," ujar Ahok di Balaikota, Selasa (28/10/2014).
Jika sedang berada di Jakarta, Ahok dan keluarganya yang berasal dari Belitung Timur selalu berkunjung ke rumah (Kalibata) dan kantor Misribu, di Kantor Sakti Plaza (Pancoran). Karena hubungan pertemanan yang begitu erat antara Indra Basuki (ayah Basuki) dan Andi Baso Amir, keluarga Andi Baso mengikat keluarga Basuki sebagai saudara. Ikatan saudara itu dikatakan Ahok sebagai ikatan saudara sehidup sedunia-akhirat.
Sebelum sang ayah mengembuskan napas terakhir, Ahok dititipkan kepada keluarga Andi Baso Amir dan Misribu untuk dirawat selama di Jakarta. Saat itu, Ahok sedang mengenyam pendidikan di bangku kuliah, di Universitas Trisakti.
"Waktu kuliah dulu, keluarga dia juga sudah bantu keluarga kami. Bu Misribu bilang, 'sudah kamu kuliah saja, kami yang bisnis mencari uang untuk hidup'," kenang Ahok.
Ikatan saudara angkat dua keluarga itu pula yang menjadikan Basuki diangkat menjadi anak di keluarga Andi-Misribu. Hubungan di antara dua keluarga itu tetap terjalin baik hingga Misribu mengembuskan napas terakhirnya, pertengahan Oktober lalu.
"Beliau itu orang yang paling yakin bahwa saya bisa jadi pejabat. Beliau yakin banget saya bisa jadi gubernur. Yakin banget beliau."